Pages

Wednesday, July 1, 2009

Pergi



Hari ini berkali-kali saya ditangkap rasa terharu dan sebak. Sungguh saya memang cengeng orangnya. Mudah menitiskan air mata dan sedikit emosi.


Awal pagi saya bangun ketika kawasan kolej masih sepi. Sungguh saya seorang yang serius dan komited dalam melaksanakan tugasan. Namun seringkali terlalu lemah menghadapi tekanan dan tewas sebelum berakhir. Walaubagaimanapun, saya senang hari ini, melaksanakan tugasan tanpa berdepan dengan karenah manusia yang merimaskan.


Lebih kurang pukul lapan setengah pagi, kami bertolak ke Kuala Selangor. Tujuannya untuk menziarahi sahabat kami yang baru kehilangan abangnya akibat serangan kuman pada paru-paru.


Membayangkan diri berada di tempatnya aku terpaksa menahan selalu rasa sebak. Kematian itu pasti. Namun, sukar untuk menerima apatah lagi saat yang tidak dijangka. Saya mengutip pegajaran. Kematian penuh hikmah. Mengajar kita betapa singkat kehidupan dan dalam diam saya resah dan bimbang mengenang duri dosa yang melingkar kehidupan. Saat ini, saya hanya mampu meminta agar Tuhan sempat memberi waktu agar saya bisa membersihkan diri.


Allah SWT berfirman: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Al-Imran:185).


Betapa saya diperdaya dan sayangnya biarpun dalam sedar saya seakan tak mahu keluar dari tipu daya dunia ini. Dunia yang sementara ini tidak saya manfaatkan sebaiknya. Saya sering terkenang Rabiatul Adawiyah, wanita sufi yang amat saya kagumi, bicaranya; ‘aku hairan melihat manusia yang masih tertidur lena sedang kita tahu kita akan berbaring lama’.

0 comments: